Minggu, 16 September 2018

Web resmi Uny

Hai!, teman-teman maba Universitas Negeri Yogyakarta. Kalian tentu penasaran dan ingin tahu info seputar kampus tercinta. Maka dari itu, saya membuat blog ini untuk membantu teman-teman memperoleh informasi yang ada. Yuk buka web resmi UNY dengan link https://www.uny.ac.id/ karena disana kalian akan menemukan berita dan informasi terupdate dari UNY. Selamat mencoba!!

Pelatihan TIK UNY

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswanya dalam bidang IT, Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan pelatihan TIK setiap tahunnya. Pelatihan ini terdiri dari pembekelan tentang TIK, pelatihan, dan puncaknya adalah mengikuti ujian online. Dalam pelatihan TIK, mahasiswa mendapatkan informasi mengenai UNY seperti peratuaran akademik, etika TIK, email UNY dan SSO, siakad, E-Learning, dan sebagainya. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai pelatihan TIK, kita bisa membuka laman http://besmart.uny.ac.id/v2/ dan memasukkan email UNY.

Selasa, 04 September 2018

Hilangkan komedo dengan bahan yang sangat mudah dan murah meriah

Biasanya sih benda satu ini mengusik keindahan hidung kita yang sebenarnya amat unyu-unyu hehe. Tapi karena keberadaanya yang tak diundang ini menyebabkan kita risih dan merasa kurang PD. Nah artikel ini cocok banget nih buat kamu yang ingin menghilangkan komedo tapi dengan cara yang simpel bahkan dengan biaya yang murah meriah. Pengen tau caranya???



Yaps, betul banget guys. Hanya dengan menggunakan bahan alami yaitu lemon dan ditambah garam maka akan jadi ramuan yang amat luar biasa mujarabnya. Dengan mencampurkan lemon dan garam kemudian kamu gosokkan kehidung dan dibilas menggunakan air hangat, seketika komedo kamu akan lari terbirit-birit dari hidung unyu kamu guys. Wedewww keren banget bukan???
Selamat mencoba:):):)

Jumat, 31 Agustus 2018

RESENSI BUKU PUISI DAN METODOLOGI PENGAJARANNYA

Judul Buku :
Puisi dan Metodologi Pengajarannya
Jenis Buku :
Buku Teks
Penulis : 
Situmorang, B.P
Penerbit dan tahun terbit :
Nusa Indah, edisi III 1983   
Jumlah halaman:
      80 halaman

SINOPSIS
       Menurut Husserl sesungguhnya karya sastra merupakan struktur norma yang terdiri dari lapis-lapis norma (sastra). Lapis norma yang di atas menyebabkan timbulnya lapis norma yang di bawahnya. Lapisan norma yang paling permukaan ialah lapis bunyi yang menimbulkan lapisan yang kedua yakni lapis arti.
Atas dasar pandangan inilah struktur cipta rasa itu hendak diteliti menurut tertib analisa, yakni:
1.      Analisis efonis, yang berusaha memahami dan menjelaskan lapis bunyi dalam tiap jenis cipta rasa.
2.   Analisis stilistis, yang berusaha memahami dan menjelaskan lapis arti dengan kemungkinan gaya yang ditimbulkan.
3.      Analisis tematis, yang berusaha memahami dan menjelaskan lapis tema, dengan kemungkinan warna pribadi yang menampil.
I.A. Richard seorang kritikus sastra yang sangat terkenal terutama di bidang puisi membedakan dua hal penting yang membangun puisi yakni hakekat puisi (the nature of poetry) dan metode puisi (the method of poetry).
Hakikat puisi terdiri dari empat (yang merupakan catur tunggal) yakni:
1.      Sense = tema – arti
2.      Feeling = rasa
3.      Tone = nada
4.      Intention =tujuan, amanat
Sedangkan metode puisi terdiri dari lima (yang merupakan panca tunggal) yakni:
1.      Diction = diksi
2.      Imagery = imagi, daya bayang
3.      The concrete word = kata-kata yang konkrit
4.      Figurative language = pigura bahasa, gaya bahasa
5.      Rhythm and rime = persamaan bunyi
Tujuan pengajaran satra menurut Drs. Brahim pada hakikatna menanamkan rasa peka terhadap hasil sastra. Jadi yang utama tujuan pengajaran sastra itu menanamkan rasa cinta sastra, sehingga kelak setelah anak-didik dewasa, dewasa pula ia dalam kegemaran, kemampuan penangkapan (apresiasi) dan penilaian terhadap hasil-hasil sastra. Dengan demikian pengajaran sastra tidak hanya mempunai aspek-aspek latihan teori dan praktek, tetapi mempunyai nilai pembentukkan watak dan sikap, di samping adanya unsur-unsur kesenangan dan kenikmatan artistik.
Kita telah mengetahui apa puisi dan fungsi pengajarannya. Setiap mata pelajaran yang mempunyai fungsi yang penting hanyalah dapat ditanamkan kepada anak didik jika diikuti dengan metode pengajaran yang tepat. Berikut metode pengajaran puisi yang tepat menurut penulis:
1.  Guru memilih dan meneliti sanjak yang akan dibawakan di depan kelas sesuai dengan tingkat kesukarannya disesuaikan dengan kematangan jiwa “readiness” anak didik.
2.      Merencanakan dan mempersiapkan segala yang berhubungan dengan sanjak itu.
3.  Menyuruh murid membaca diam dan mengamat-amati sanjak itu dan mentukan baras-batas sintaksisnya.
4.      Mencatat kata-kata yang sukar dan perlu penjelasan.
5.      Guru menerangkan arti kata-kata yang dianggap sukar.
6.      Guru menyuruh membaca sanjak itu dengan irama yang baik sesuai dengan suasana (mood) sanjak.
7.  Guru menjelaskan kapan puisi itu diciptakan, dari angkatan mana, sedikit riwayat hidupnya, pandangan-pandangannya, keyakinannya ddl.
8.      Murid-murid mengusahakan mengenal nama-nama dan tempat yang mungkin terdapat dalam sanjak   itu.
9.      Murid disuruh mencari hakikat dan metode sanjak itu.
10.  Murid disuruh menceritakan maksud sanjak itu dengan kata-kata sendiri secara popular.
11.  Mengemukakan di mana letak nilai estetik sanjak tersebut.
Dalam buku ini puisi yang baik menurut penulis yakni:
1.      Puisi yang bertemakan ke-Tuhanan sesuai dengan falsafah Negara Panca Sila.
2.      Puisi yang bermoral dan bersusila.
3.      Puisi yang tidak begitu sukar untuk menafsirkan isinya.
4.      Puisi yang mengandung optimisme, membangkitkan semangat patriotisme dan cinta tanah air.
5.      Puisi yang mengandung sifat kenasionalan yang tidak sempit sesuai dengan dasar perikemanusiaan.
6.      Puisi yang jujur, rendah hati, tidak bersifat memaksa orang, tapi mengajak dan meyakinkan.
7.      Puisi yang mengandung nilai-nilai didaktis.
8.      Puisi yang bertemakan kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.
9.      Puisi yang iramanya merdu, penggunaan persamaan bunyi yang kaya, penggunaan gaya bahasa yang serasi.
Sebuah puisi barulah terasa keindahannya jika sudah dibaca dengan irama yang baik. Irama ini akan jelas menonjol, waktu sanjak tersebut dideklamasikan. Karena itu deklamasi merupakansuatu kegiatan yang tak dapat dipisahkan dari pengajaran puisi. Untuk mencapai deklamasi yang berhasil, penulis melihat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1.      Pemahaman
2.      Peresapan
3.      Ekspresi yang meliputi daya hafal, pengucapan, irama, batas sintaksis, mimik, dan gerak-gerik.

KELEBIHAN BUKU
            Buku ini sangat bermanfaat khususnya bagi para guru untuk dapat mengajarkan puisi dengan metode yang baik dan benar. Dalam buku ini penulis juga menyertakan pendapat-pendapat dari berbagai sastrawan terkemuka sehingga menambah informasi dari berbagai pihak.

KELEMAHAN BUKU
Buku ini di kemas dengan tampilan yang kurang menarik dengan sampul buku yang didesain polos. Selain itu, di dalam buku masih terdapat kesalahan dalam penulisan kata.

KESIMPULAN
            Buku ini dipersiapkan oleh penulis sebagai bahan kuliah untuk penataran guru-guru bahasa Indonesia tingkat SLTA se-Sumatera Utara. Bahan-bahan yang dikemukakan juga menjadi sebagian dari bahan-bahan kuliah yang diberikan di tingkat III, I, dan V jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FKSS-IKIP Medan untuk kuliah “Metode Pengajaran Sastra” dan “Problematik Pengajaran Sastra”.
            Buku ini terdiri atas enam bab, antara lain Bab 1 Pengertian Puisi, Bab 2 Tujuan/Fungsi Pengajaran Puisi, Bab 3 Metode Pengajaran Puisi, Bab 4 Puisi yang Baik untuk Sekolah Lanjutan, Bab 5 Hubungan Pengajaran Puisi dengan Deklamasi, Bab 6 Lampiran beberapa Sanjak yang Cocok untuk Diajarkan Di Sekolah Lanjutan.

Buku ini dapat anda pinjam di Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta dengan alamat
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?search=search&keywords=puisi+dan+metodologi+pengajarannya

Kamis, 30 Agustus 2018

RESENSI NOVEL I AM SARAHZA


I AM SARAHZA BUKTI PERJUANGAN HANUM RAIS
Judul Buku :
I AM SARAHZA
Jenis Buku :
Novel
Penulis :
Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit dan tahun terbit :
Republika Penerbit, 2018
Jumlah halaman :
370 halaman : 13,5x20,5 cm
(Sumber :google.com)

SINOPSIS
            Novel ini mengisahkan sebuah kisah nyata perjuangan pasangan suami istri dengan sosok Hanum Rais dan Rangga Almahendra sebagai tokoh utamanya yang sekaligus menjadi pencipta novel I AM SARAHZA. Dalam novel ini, Hanum dan Rangga menjelaskan usaha mereka untuk mendapatkan keturunan dengan penantian yang cukup lama yaitu sebelas tahun menunggu.
            Manusia bilang di mana ada kehidupan, di situ ada harapan. Tapi bagiku, ruh yang telah dinasibkan di Lauhul Mahfuz, selama manusia memelihara harapan, maka aku akan selalu hidup.
Dari Alam Rahim, aku menyaksikan bagaimana kedua orangtuaku jatuh bangun memerolehku. Melewati puluhan terapi, menghadapi ratusan jarum suntik, sayatan pisau operasi, berkali inseminasi, dan gagal bayi tabung, bahkan sampai menuai badai depresi.
            Meski segala ilmu manusia akhirnya bertekuk lutut pada Pencipta Ilmu Segala Ilmu, kedua orangtuaku tak menyerah. Bahkan setelah ibu menjadi ‘tak sempurna’ karena upayanya.
            Tahukah apa yang membuat Pencipta bisa luluh pada hamba-Nya? Dengan segala usaha dan penyerahan diri sepenuhnya, takdirku ke dunia dihantarkan oleh ribuan malaikat yang bersujud pada manusia-manusia yang sabar dan berupaya.
UNSUR INTRINSIK
1.Tema
 Novel ini bertemakan perjuangan sepasang suami isteri untuk mendapatkan keturunan
2. Alur
  Alur yang terdapat pada novel “I AM SARAHZA” adalah alur campuran
3. Latar (setting)
Penggambaran latar pada novel “I AM SARAHZA” sangat menarik dengan menggunakan lokasi Jogja seperti kampus UGM dan klinik buah hati sebagai salah satu bukti perjuangan Hanum dan Rangga dalam memperjuangkan kehadiran buah hati. Selain itu, novel ini berlatarkan tempat luar negeri diantaranya Amerika dan Austria Eropa yang kemudian dijadikan penghibur lara Hanum dan Rangga dalam menanti kehadiran buah hati yaitu dengan menciptakan “buah hati” mereka  dengan judul bulan terbelah di langit Amerika dan Sembilan puluh Sembilan cahaya di langit Eropa.
4. Sudut Pandang
Novel ini memakai sudut pandang orang ketiga serba tahu
5. Karakter dan Karakterisasi
Berikut adalah karakter dan karakterisasi dari novel “I AM SARAHZA”
Hanum
Seorang lulusan dokter gigi yang akhirnya pada kehidupan nyata setelah lulus kuliah bekerja sebagai presenter di layar kaca ini merupakan putri dari politikus Indonesia yang bernama Amien Rais. Dalam kehidupan rumah tangganya, Hanum diberikan ujian dari Tuhan untuk menunggu kehadiran sang buah hati selama sebelas tahun lamanya. Dengan berbagai usaha dan doa, Hanum melewati masa-masa penantian dengan rasa cemas, khawatir, amarah, dan duka yang bahkan sempat menimbulkan depresi. Perjuangan yang dilakukan itu sendiri jugalah yang membuat Hanum kehilangan kesempurnaan sebagai seorang wanita dengan hanya memiliki satu tuba falopi akibat penempelan janin yang salah.
Rangga
Laki-laki yang mampu membuat seorang Hanum Rais jatuh hati kepadanya. Laki-laki yang memiliki banyak kemampuan ini juga mempunyai kesabaran dan ketegaran hati yang luar biasa dalam menghadapi ujian yang diberikan Tuhan. Dia bahkan tidak pernah berpikir untuk menikah lagi meskipun Hanum isterinya belum juga dikarunia keturunan hingga sebelas tahun lamanya.
Sarahza
Sarahza merupakan nama dari buah hati Hanum yang mengandung arti perjuangan itu sendiri. Pejuang yang sudah menang bertarung sebelum dilahirkan sebagai sebuah jawaban dari Allah atas segala usaha yang dia lakukan selama ini. Dalam buku I Am Sarahza, Hanum mengisahkan seluruh proses yang dilakukannya dan sang suami untuk mendapat keturunan. Termasuk, proses kedokteran yang menelan banyak waktu, energi, dan biaya.
Orangtua Hanum dan Rangga
Orangtua Hanum merupakan teladan yang memberikan banyak pelajaran kehidupan, termasuk ketika harus menantikan buah hati. Hanum merasa, ia kini jauh lebih beruntung karena tumbuh besar di antara kemajuan teknologi ilmu genetika yang pada zaman dulu, kedua orang tuanya hanya berpegang teguh pada rekayasa doa. Kekuatan doa menjadi kekuatan terbesar bagi Hanum sehingga ia bisa berdiri tegak setelah beberapa kali gagal dalam memperoleh keturunan.
Figuran
Tokoh-tokoh seperti dokter dan suster pada klinik buah hati yang melengkapi jalan cerita di dalam novel ini sangat terikat karena tanpa mereka emosi dan imajinasi kita tidak akan berjalan secara maksimal.
6. Amanat
Melalui buku ini, Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berharap bisa memotivasi pembaca untuk tidak pantang menyerah, khususnya bagi pasangan suami isteri yang belum dikaruniai buah hati. Menurut mereka, perjuangan tidak akan berhasil tanpa adanya doa dan usaha yang dilakukan dengan maksimal serta menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada Tuhan.

KELEBIHAN NOVEL
Buku ini di kemas dengan tampilan yang menarik dengan sampul buku yang didesain menggunakan gambar janin di dalam kandungan seorang wanita. Janin itu menggambarkan adanya sebuah kehidupan yang berasal dari Lauhul Mahfuzh.
I Am Sarahza memiliki moral cerita yang kuat. Bukan hanya perjuangan pasangan Hanum dan Rangga selama sebelas tahun dalam mendapatkan keturunan, melainkan juga bakti anak kepada orang tua dan sebaliknya orang tua selalu berdoa untuk kebaikan anak-anaknya. Hanum menggambarkan I Am Sarahza tidak hanya sebagai sebuah novel saja tetapi sebagai memoar bagi dirinya.
Alur novel cukup jelas dengan jalan cerita yang tidak membingungkan dan mudah dimengerti setiap kejadiannya, baik itu menggambarkan alur maju maupun ketika bagian flash backnya.
Latar yang digunakan sangat terperinci dengan suasana yang membuat imajinasi pembaca bekerja maksimal.
Sudut pandang yang digunakan penulis juga sesuai dengan alur cerita yaitu sebagai orang ke-tiga serba tahu sehingga sang penulis dengan mudah dan leluasa dalam menceritakannya, dan membuat keseluruhannya semakin menarik ketika dibaca.
Perwatakan pada kedua tokoh utama sangat kuat sehingga membuat cerita semakin menarik. Dengan penggambaran emosi para tokoh yang menyertai cerita membuat para pembaca seperti ikut terbawa emosi cerita.
Lebih dari sekadar buku, buku ini berisikan bagaimana sebuah sistem dari keluarga merupakan unsur terpenting untuk memberikan pengaruh dalam memberikan motivasi hidup. Bisa dikatakan, dukungan dari keluarga jauh lebih penting dibandingkan harta.
Buku ini juga menunjukkan kasih sayang Tuhan atas hamba-Nya yang mau berupaya keras dan tidak putus berdoa. Ada pelajaran tentang para pejuang kehidupan, keikhlasan, dan kekuatan doa. I Am Sarahza dapat menginspirasi siapa pun yang memiliki harapan tertentu dalam kehidupan. Di mana ada harapan, di situ ada kehidupan.
KELEMAHAN NOVEL
Menurut saya novel ini jika dilihat dari keseluruhan tidak memiliki kekurangan. Namun, dalam sikap yang biasa direalisasikan dalam kehidupan seperti sosok Hanum yang akhirnya meraih puncak kedepresian dengan perilaku yang buruk itu yang perlu dihindari supaya tidak ditiru.

KESIMPULAN
Di Mana Ada Harapan
Di Situ Ada Kehidupan