Kamis, 30 Agustus 2018

RESENSI NOVEL I AM SARAHZA


I AM SARAHZA BUKTI PERJUANGAN HANUM RAIS
Judul Buku :
I AM SARAHZA
Jenis Buku :
Novel
Penulis :
Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit dan tahun terbit :
Republika Penerbit, 2018
Jumlah halaman :
370 halaman : 13,5x20,5 cm
(Sumber :google.com)

SINOPSIS
            Novel ini mengisahkan sebuah kisah nyata perjuangan pasangan suami istri dengan sosok Hanum Rais dan Rangga Almahendra sebagai tokoh utamanya yang sekaligus menjadi pencipta novel I AM SARAHZA. Dalam novel ini, Hanum dan Rangga menjelaskan usaha mereka untuk mendapatkan keturunan dengan penantian yang cukup lama yaitu sebelas tahun menunggu.
            Manusia bilang di mana ada kehidupan, di situ ada harapan. Tapi bagiku, ruh yang telah dinasibkan di Lauhul Mahfuz, selama manusia memelihara harapan, maka aku akan selalu hidup.
Dari Alam Rahim, aku menyaksikan bagaimana kedua orangtuaku jatuh bangun memerolehku. Melewati puluhan terapi, menghadapi ratusan jarum suntik, sayatan pisau operasi, berkali inseminasi, dan gagal bayi tabung, bahkan sampai menuai badai depresi.
            Meski segala ilmu manusia akhirnya bertekuk lutut pada Pencipta Ilmu Segala Ilmu, kedua orangtuaku tak menyerah. Bahkan setelah ibu menjadi ‘tak sempurna’ karena upayanya.
            Tahukah apa yang membuat Pencipta bisa luluh pada hamba-Nya? Dengan segala usaha dan penyerahan diri sepenuhnya, takdirku ke dunia dihantarkan oleh ribuan malaikat yang bersujud pada manusia-manusia yang sabar dan berupaya.
UNSUR INTRINSIK
1.Tema
 Novel ini bertemakan perjuangan sepasang suami isteri untuk mendapatkan keturunan
2. Alur
  Alur yang terdapat pada novel “I AM SARAHZA” adalah alur campuran
3. Latar (setting)
Penggambaran latar pada novel “I AM SARAHZA” sangat menarik dengan menggunakan lokasi Jogja seperti kampus UGM dan klinik buah hati sebagai salah satu bukti perjuangan Hanum dan Rangga dalam memperjuangkan kehadiran buah hati. Selain itu, novel ini berlatarkan tempat luar negeri diantaranya Amerika dan Austria Eropa yang kemudian dijadikan penghibur lara Hanum dan Rangga dalam menanti kehadiran buah hati yaitu dengan menciptakan “buah hati” mereka  dengan judul bulan terbelah di langit Amerika dan Sembilan puluh Sembilan cahaya di langit Eropa.
4. Sudut Pandang
Novel ini memakai sudut pandang orang ketiga serba tahu
5. Karakter dan Karakterisasi
Berikut adalah karakter dan karakterisasi dari novel “I AM SARAHZA”
Hanum
Seorang lulusan dokter gigi yang akhirnya pada kehidupan nyata setelah lulus kuliah bekerja sebagai presenter di layar kaca ini merupakan putri dari politikus Indonesia yang bernama Amien Rais. Dalam kehidupan rumah tangganya, Hanum diberikan ujian dari Tuhan untuk menunggu kehadiran sang buah hati selama sebelas tahun lamanya. Dengan berbagai usaha dan doa, Hanum melewati masa-masa penantian dengan rasa cemas, khawatir, amarah, dan duka yang bahkan sempat menimbulkan depresi. Perjuangan yang dilakukan itu sendiri jugalah yang membuat Hanum kehilangan kesempurnaan sebagai seorang wanita dengan hanya memiliki satu tuba falopi akibat penempelan janin yang salah.
Rangga
Laki-laki yang mampu membuat seorang Hanum Rais jatuh hati kepadanya. Laki-laki yang memiliki banyak kemampuan ini juga mempunyai kesabaran dan ketegaran hati yang luar biasa dalam menghadapi ujian yang diberikan Tuhan. Dia bahkan tidak pernah berpikir untuk menikah lagi meskipun Hanum isterinya belum juga dikarunia keturunan hingga sebelas tahun lamanya.
Sarahza
Sarahza merupakan nama dari buah hati Hanum yang mengandung arti perjuangan itu sendiri. Pejuang yang sudah menang bertarung sebelum dilahirkan sebagai sebuah jawaban dari Allah atas segala usaha yang dia lakukan selama ini. Dalam buku I Am Sarahza, Hanum mengisahkan seluruh proses yang dilakukannya dan sang suami untuk mendapat keturunan. Termasuk, proses kedokteran yang menelan banyak waktu, energi, dan biaya.
Orangtua Hanum dan Rangga
Orangtua Hanum merupakan teladan yang memberikan banyak pelajaran kehidupan, termasuk ketika harus menantikan buah hati. Hanum merasa, ia kini jauh lebih beruntung karena tumbuh besar di antara kemajuan teknologi ilmu genetika yang pada zaman dulu, kedua orang tuanya hanya berpegang teguh pada rekayasa doa. Kekuatan doa menjadi kekuatan terbesar bagi Hanum sehingga ia bisa berdiri tegak setelah beberapa kali gagal dalam memperoleh keturunan.
Figuran
Tokoh-tokoh seperti dokter dan suster pada klinik buah hati yang melengkapi jalan cerita di dalam novel ini sangat terikat karena tanpa mereka emosi dan imajinasi kita tidak akan berjalan secara maksimal.
6. Amanat
Melalui buku ini, Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra berharap bisa memotivasi pembaca untuk tidak pantang menyerah, khususnya bagi pasangan suami isteri yang belum dikaruniai buah hati. Menurut mereka, perjuangan tidak akan berhasil tanpa adanya doa dan usaha yang dilakukan dengan maksimal serta menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada Tuhan.

KELEBIHAN NOVEL
Buku ini di kemas dengan tampilan yang menarik dengan sampul buku yang didesain menggunakan gambar janin di dalam kandungan seorang wanita. Janin itu menggambarkan adanya sebuah kehidupan yang berasal dari Lauhul Mahfuzh.
I Am Sarahza memiliki moral cerita yang kuat. Bukan hanya perjuangan pasangan Hanum dan Rangga selama sebelas tahun dalam mendapatkan keturunan, melainkan juga bakti anak kepada orang tua dan sebaliknya orang tua selalu berdoa untuk kebaikan anak-anaknya. Hanum menggambarkan I Am Sarahza tidak hanya sebagai sebuah novel saja tetapi sebagai memoar bagi dirinya.
Alur novel cukup jelas dengan jalan cerita yang tidak membingungkan dan mudah dimengerti setiap kejadiannya, baik itu menggambarkan alur maju maupun ketika bagian flash backnya.
Latar yang digunakan sangat terperinci dengan suasana yang membuat imajinasi pembaca bekerja maksimal.
Sudut pandang yang digunakan penulis juga sesuai dengan alur cerita yaitu sebagai orang ke-tiga serba tahu sehingga sang penulis dengan mudah dan leluasa dalam menceritakannya, dan membuat keseluruhannya semakin menarik ketika dibaca.
Perwatakan pada kedua tokoh utama sangat kuat sehingga membuat cerita semakin menarik. Dengan penggambaran emosi para tokoh yang menyertai cerita membuat para pembaca seperti ikut terbawa emosi cerita.
Lebih dari sekadar buku, buku ini berisikan bagaimana sebuah sistem dari keluarga merupakan unsur terpenting untuk memberikan pengaruh dalam memberikan motivasi hidup. Bisa dikatakan, dukungan dari keluarga jauh lebih penting dibandingkan harta.
Buku ini juga menunjukkan kasih sayang Tuhan atas hamba-Nya yang mau berupaya keras dan tidak putus berdoa. Ada pelajaran tentang para pejuang kehidupan, keikhlasan, dan kekuatan doa. I Am Sarahza dapat menginspirasi siapa pun yang memiliki harapan tertentu dalam kehidupan. Di mana ada harapan, di situ ada kehidupan.
KELEMAHAN NOVEL
Menurut saya novel ini jika dilihat dari keseluruhan tidak memiliki kekurangan. Namun, dalam sikap yang biasa direalisasikan dalam kehidupan seperti sosok Hanum yang akhirnya meraih puncak kedepresian dengan perilaku yang buruk itu yang perlu dihindari supaya tidak ditiru.

KESIMPULAN
Di Mana Ada Harapan
Di Situ Ada Kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar